Senin, 17 Maret 2014
Minggu, 16 Maret 2014
Kamis, 13 Maret 2014
TOWNHOUSE DI SELATAN JAKARTA "REMPOA" TANGERANG SELATAN
:::: TOWNHOUSE REMPOA :::::
DIJUAL HANYA 10 UNIT SAJA
LUAS TANAH mulai 105-120 meter2
L.BANGUNAN mulai 140-160 meter2
2 lantai
Kamar Tidur 3 + 1
Kamar mandi 3 + 1
Carport
Teras + halaman
Hadap : barat/timur/selatan
One gate
HARGA mulai 1.5 Milyar
Lokasi strategis Akses mudah dari n ke :
Pintu tol TB simatupang
Pintu tol bintaro-BSD
Pondok Indah Mall
Point Square/Carefour lebak bulus
Bintaro plaza
CIlandak TOwn Square (CITOS)
Dan berbagai Fasilitas" lainnya sep
RS : mayapada,fatmawati,bintaro,PI
Info lebih lanjut hubungi :
N A Z A R
085780865171
PIN BB 2271DCE6
Selasa, 11 Maret 2014
JORR W2 UTARA DITARGETKAN BEROPERASI BULAN JUNI 2014
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya PT Marga Lingkar menargetkan jalan tol Jakarta
Outer Ring Road W2 Utara dari Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,67 km
akan beroperasi pada akhir Juni 2014.
“Kami berharap pembangunan tahap II secara konstruksi selesai pada akhir Mei.
Lalu awal juni dilakukan uji kelayakan, setelah itu kalau tidak ada halangan
sebelum puasa sudah bisa dioperasikan, sekitar akhir Juni,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Adityawarman saat melakukan kunjungan di ruas Ciledug-Ulujami, Tangerang, Senin.
Lalu awal juni dilakukan uji kelayakan, setelah itu kalau tidak ada halangan
sebelum puasa sudah bisa dioperasikan, sekitar akhir Juni,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Adityawarman saat melakukan kunjungan di ruas Ciledug-Ulujami, Tangerang, Senin.
Adit menjelaskan proyek pembangunan Jalan Tol jalan tol yang memakan biaya total Rp2,2 triliun itu terdiri dari dua tahap. Tahap I dari Kebon Jeruk sampai Ciledug sepanjang 5,6 km sudah beroperasi sejak 27 Desember 2013. Sedangkan Tahap II dari Ciledug sampai Ulujami sepanjang 2,07 km progres konstruksinya sudah mencapai 65 persen.
Pembangunan ruas tol Ciledug-Ulujami memakan waktu lebih lama karena Jasa Marga mempertahankan daerah resapan air agar tetap berfungsi dengan membangun konstruksi model tiang pancang.
“Kalau mau gampang dan cepat tinggal ditimbun saja. Tetapi kita ingin dibangun tol ini
tidak mengganggu lingkungan sekitar meskipun konstruksi jadi lebih mahal,” kata Adit.
tidak mengganggu lingkungan sekitar meskipun konstruksi jadi lebih mahal,” kata Adit.
Menurut Adit, Jasa Marga awalnya menargetkan kekurangan pembangunan Ciledug-Ulujami
beroperasi pada Oktober 2014 akan tetapi lewat upaya percepatan pelaksanaan konstruksi
melalui beberapa rekayasa teknik seperti limestone dan sheet pile.
beroperasi pada Oktober 2014 akan tetapi lewat upaya percepatan pelaksanaan konstruksi
melalui beberapa rekayasa teknik seperti limestone dan sheet pile.
“Kekurangan tahap II tadinya ditargetkan Oktober kalau mengerjakan dengan pola lama,
ini ada pekerjaan percepatan yang luar biasa. Kita harus tambah biata sedikit,
tetapi tidak masalah kan artinya income juga akan lebih awal meskipun selisih
tetap ada tetapi tidak signifikan,” jelas Adit.
ini ada pekerjaan percepatan yang luar biasa. Kita harus tambah biata sedikit,
tetapi tidak masalah kan artinya income juga akan lebih awal meskipun selisih
tetap ada tetapi tidak signifikan,” jelas Adit.
“Tambahan dana percepatan sekitar satu persen dari Rp2,2 triliun,” tambahnya.
Selain itu, persoalan yang dinilai cukup kritis yakni pembebasan lahan juga lebih cepat
dari prediksi awal. Direktur PT MLJ Subakti Syukur mengatakan setelah pembebasan lahan rampung,
kemajuan fisik dalam seminggu pada 3-9 Maret mencapai 6,4 persen.
dari prediksi awal. Direktur PT MLJ Subakti Syukur mengatakan setelah pembebasan lahan rampung,
kemajuan fisik dalam seminggu pada 3-9 Maret mencapai 6,4 persen.
“Kami bisa betul-betul kerja setelah tanah bebas dari ujung Ulujami sampai Ciledug
sekitar dua minggu lalu, kami bisa mengosongkan semua yang harus kami bangun,” jelas Subakti.
sekitar dua minggu lalu, kami bisa mengosongkan semua yang harus kami bangun,” jelas Subakti.
Apabila Jalan Tol JORR W2 Utara tersebut sudah dioperasikan secara keseluruhan, maka akan
menghubungkan lima ruas tol yang sudah beroperasi, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek,
Jagorawi, Jakarta-Serping, Jakarta-Tangerang dan Tol Sediyatmo (Bandara) dan
diperkirakan akan mengurangi kepadatan Tol Dalam Kota Jakarta sekitar 35 persen.
menghubungkan lima ruas tol yang sudah beroperasi, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek,
Jagorawi, Jakarta-Serping, Jakarta-Tangerang dan Tol Sediyatmo (Bandara) dan
diperkirakan akan mengurangi kepadatan Tol Dalam Kota Jakarta sekitar 35 persen.
Jalan Tol JORR W2 Utara ini merupakan satu-satunya ruas JORR yang sampai saat ini
belum terselesaikan. Ruas ini merupakan missing link dari Jalan Tol JORR secara keseluruhan.
Apabila Ruas W2 Utara ini dapat diselesaikan, maka ruas JORR ini akan membentang
dari Rorotan sampai dengan ke Penjaringan (Tol Bandara). Jalan Tol yang dibangun
sejak 1990-an ini memiliki panjang total sekitar 63 km. Dari seluruh ruas tersebut
Jasa Marga sudah mengoperasikan sekitar 50 km
belum terselesaikan. Ruas ini merupakan missing link dari Jalan Tol JORR secara keseluruhan.
Apabila Ruas W2 Utara ini dapat diselesaikan, maka ruas JORR ini akan membentang
dari Rorotan sampai dengan ke Penjaringan (Tol Bandara). Jalan Tol yang dibangun
sejak 1990-an ini memiliki panjang total sekitar 63 km. Dari seluruh ruas tersebut
Jasa Marga sudah mengoperasikan sekitar 50 km
PROYEK APARTEMEN HARGA 100 JUTA DI BOJONG GEDE
Bojong Gede di Kabupaten Bogor (Jawa Barat), selama ini dikenal sebagai sentra perumahan menengah-bawah seharga Rp200 jutaan ke bawah. Kendati lokasinya agak jauh dari Jakarta, Bojong Gede disukai kalangan pekerja muda yang bekerja di Jakarta karena selain masih banyak pilihan harga rumah yang relatif murah, juga tersedia sarana transportasi kereta yang beroperasi hingga jam 12 malam, dan angkutan umum 24 jam.
Kian berkembangnya wilayah Bojong Gede mendorong PT Gaperi Prima (Naz Group) untuk mengembangkan apartemen Menara Gaperi 9 di Jl Bojong Gede Raya, sekitar 2 km dari Stasiun Bojong Gede. yang Apartemen pertama di kawasan Bojong Gede ini akan dikembangkan di area seluas 5,9 ha dengan 8 tower apartemen masing-masing setinggi 16 lantai.
“Total ada 4.300 unit. Tower 3 dan 4 sudah diborong investor. Saat ini kami sedang menawarkan tower 1 dan 2,” ujar Rianto Wijaya, Marketing Executive apartemen ini. Tipe studio ukuran 21 m2 dijual Rp129.250.000. Bila diangsur 10 tahun, cicilan per bulannya Rp1.309.000 atau Rp1.048.000 selama 15 tahun.
Menurut Rianto, proyek ini awalnya dikembangkan sebagai rumah susun milik (Rusunami) bersubsidi bagian dari program pemerintah 1.000 tower yang tidak jelas pelaksanaannya. Oleh developer kemudian dijual sebagai apartemen komersial yang menyasar pekerja muda bergaji Rp3 jutaan. Tipe lainnya selain studio ada tipe 1 kamar (36 m2) dan 2 kamar (42 m2) dijual seharga Rp204 juta dan Rp227 juta. Saat ini tower 1 dan 2 sudah terjual 40 persen
2014, TAHUN TEPAT BUAT INVESTASI RUMAH

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) memperkirakan sektor properti, khususnya perumahan tetap akan moncer di tahun ini.
Pihaknya juga meyakini para investor bahwa Indonesia tidak akan mengalami gelembung (bubble) properti seperti di Amerika Serikat (AS).
Ketua Umum DPP Apersi, Eddy Ganefo mengatakan, para investor tak perlu khawatir terjadi perlambatan di sektor properti karena kebijakan pengetatan moneter oleh Bank Indonesia (BI) seperti kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) dan Loan to Value (LTV).
"Tak perlu takut untuk berinvestasi perumahan, justru tahun ini sangat tepat untuk investasi di properti. Jangan takut juga akan terjadi perlambatan," tegas dia di Jakarta, seperti ditulis Selasa (21/1/2014).
Lebih jauh Eddy mengakui bahwa harga rumah di Indonesia melejit setiap tahun sekitar 30%-35%. Angka ini merupakan level tertinggi di dunia. Bahkan beberapa daerah mencatatkan kenaikan harga rumah hingga 60%.
"Harga rumah tidak mungkin terjadi penurunan, dan kalaupun ada cuma sedikit. Tahun ini mungkin harga rumah mencapai 25% dan itupun sudah bagus sekali. Memang kenaikan harga kebanyakan untuk rumah mewah tapi berpengaruh juga ke rumah murah, karena harga tanah jadi lebih mahal," jelasnya.
Dia optimistis Indonesia tidak akan mengalami gelembung properti akibat meroketnya harga rumah setiap tahun. "Bubble properti masih jauh, mungkin tidak akan terjadi seperti di AS karena ada kebijakan LTV untuk menghadang bubble tapi jangan lama-lama (pemberlakuan LTV)," papar Eddy.
Sementara itu, Ekonom Senior Bank Standard Chartered, Fauzi Ichsan menilai, utang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia masih stabil hanya 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan Amerika Serikat (AS) katanya, utang KPR sampai 50%.
"Jadi posisi utang kita masih sangat rendah karena memang peran perbankan juga masih 32%. Sebelum krisis moneter, rasio KPR kita mencapai 50%, tapi China bisa di atas 150%. Jadi sangat berpotensi bubble, tapi kalau Indonesia tidak," tukas Fauzi
Langganan:
Postingan (Atom)