Kamis, 14 November 2013

NEWS ABOUT PROPERTY

Bekasi dan Depok Akan Jadi Incaran Para Pemburu Properti


Konsultan properti, Jones Lang Lasalle memperkirakan Bekasi dan Depok, dua daerah yang berada di pinggiran Kota Jakarta, akan menjadi wilayah yang seksi untuk pilihan investasi di sektor residensial (perumahan dan kondominium) dalam beberapa tahun mendatang.

Pasalnya, harga tanah di Bekasi dan Depok masih cukup terjangkau, bahkan berpotensi merangkak naik seiring perkembangan infrastruktur di kawasan tersebut.

National Director Head of Strategic Jones Lang Lasalle, Vivin Harsanto mengungkapkan, kondominium mulai menyesaki daerah Bekasi, sementara Depok sudah ramai dengan proyek-proyek pembangunan perumahan.

"Kalau harga tanah di daerah Serpong, Cilandak, Cipete, Puri Indah, Pluit, Kelapa Gading dan lainnya sudah cukup tinggi, sehingga pengembang melirik Bekasi dan Depok," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis (23/1/2014).

Menurut Vivin, kemolekan dua daerah ini sebagai wilayah yang cocok untuk berinvestasi sektor properti kian terangkat seiring dengan kemajuan perkembangan infrastruktur seperti jalan, perguruan tinggi, mal dan sebagainya.

Kondisi ini, tambah dia, mendorong harga tanah di Bekasi dan Depok merangkak naik. Peningkatan harga tanah itu, dimulai dari pengembangan yang dilakukan oleh pengembang besar Sumarecon di wilayah Bekasi. Sementara Depok, aktivitas pengembangan infrastruktur terjadi di daerah Margonda.

"Harga tanah di Bekasi dan Depok berpotensi naik sekitar 20%-30% tergantung bentuk pengembangannya. Karena harga tanah di Bekasi saat ini untuk pembangunan rumah sekitar Rp 5 juta per meter persegi, sedangkan Depok sekitar Rp 3 juta-Rp 5 juta per meter persegi," terang Vivin.

Jika melongok harga tanah di daerah seksi di Jakarta Selatan, seperti Cilandak dan Cipete, harga tanah sudah menembus Rp 10 juta-Rp 15 juta per meter persegi atau mengalami pertumbuhan harga 50%-60% dalam kurun waktu dua tahun
.



AGEN AGEN PROPERTY......

Menjual rumah memang susah-susah mudah. Bahkan, seseorang yang ingin menjual rumahnya terkadang tak bisa menentukan harga jual, karena tak tahu harga pasaran di lokasi tersebut.

Untuk itu diperlukan seorang profesional yang mengerti seluk-beluk pasar properti, sekaligus mempermudah proses transaksi penjualan tersebut. Mereka tak lain adalah broker atau agen properti.

Akhir-akhir ini agen properti telah menjadi profesi yang cukup diminati. Hal ini terbukti dari menjamurnya perusahaan-perusahaan brokerage properti baru.

  • Secara umum, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh pemilik atau penjual properti dengan memakai jasa broker/agen properti, yakni:
  • Mendapat layanan yang akurat dan pasti.
  • Memperoleh informasi (kondisi, harga rumah, dan lain-lain) secara obyektif.
  • Mempercepat proses transaksi (jual-beli atau sewa).
  • Menghilangkan potensi waktu dan tenaga dalam proses penjualan.
  • Mengurangi beban biaya yang tidak perlu.

Untuk memakai jasa agen, pemilik/penjual properti harus menyisihkan uang sebesar 2,5% - 3,5% dari nilai jual, untuk komisi (marketing fee) bagi broker jika transaksi berhasil terlaksana. Batasan waktu yang jelas dalam proses pemasaran juga harus dibicarakan secara tuntas, agar tidak terkatung-katung dalam penjualan/pembelian rumah.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, cari atau pilihlah broker/agen properti profesional dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  • Mempunyai kantor atau tempat kerja yang representatif.
  • Aturan dan persyaratan (terms of conditions) yang ditawarkan jelas dan tertulis, termasuk besaran marketing fee-nya.
  • Tenaga pemasar (associate marketing) yang dimiliki sudah terkenal andal.
  • Jejaring (networking) usahanya memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar